Simpan » Diposting oleh imam » Selasa, 05 Januari 2010 »
permalink

Selasa, 05 Januari 2010
imam
No comments

Adab - Adab Berbicara untuk Wanita Muslimah

Wahai saudariku
muslimah………
1) Berhati-hatilah
dari terlalu banyak
berceloteh dan
terlalu banyak
berbicara, Allah
Ta’ala berfirman:
” ال ريخ يف ريثك
نم مهاوجن الإ نم رمأ
ةقدصب وأ فورعم وأ
حالصإ نيب سانلا
” )ءاسنلا: ةيآلا
114).
Artinya:
“Dan tidak ada
kebaikan pada
kebanyakan bisikan-
bisikan mereka,
kecuali bisikan-
bisikan dari orang
yang menyuruh
(manusia) memberi
sedekah, atau
berbuat ma’ruf,
atau mengadakan
perdamaian diantara
manusia “. (An
nisa:114)
Dan ketahuilah
wahai
saudariku,semoga
Allah ta’ala
merahmatimu dan
menunjukimu
kepada jalan
kebaikan, bahwa
disana ada yang
senantiasa
mengamati dan
mencatat
perkataanmu.
“ نع نيميلا نعو
لامشلا ديعق. ام
ظفلي نم ٍلوق الإ
هيدل بيقر ديتع
” )ق: ةيآلا 17-18 )
Artinya:
“Seorang duduk
disebelah kanan,dan
yang lain duduk
disebelah kiri.tiada
satu ucapanpun yang
diucapkan melainkan
ada didekatnya
malaikat pengawas
yang selalu
hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah
ucapanmu itu
menjadi perkataan
yang ringkas, jelas
yang tidak bertele-
tele yang dengannya
akan
memperpanjang
pembicaraan.
1) Bacalah Al qur’an
karim dan
bersemangatlah
untuk menjadikan itu
sebagai wirid
keseharianmu, dan
senantiasalah
berusaha untuk
menghafalkannya
sesuai
kesanggupanmu
agar engkau bisa
mendapatkan pahala
yang besar dihari
kiamat nanti.
نع دبع هللا نب ورمع
يضر هللا امهنع- نع
يبنلا ىلص هللا
هيلع ملسو لاق: ”
لاقي بحاصل نآرقلا:
أرقا قتراو لّترو امك
تنك لّترت يف
ايندلا نإف كتلزنم
دنع رخآ ةيآ اهؤرقت
هاور وبأ دواد
يذمرتلاو
Dari abdullah bin
‘umar radiyallohu
‘anhu, dari Nabi
Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam,
beliau bersabda:
dikatakan pada
orang yang senang
membaca alqur’an:
bacalah dengan tartil
sebagaimana engkau
dulu sewaktu di
dunia membacanya
dengan tartil, karena
sesungguhnya
kedudukanmu
adalah pada akhir
ayat yang engkau
baca.
HR.abu daud dan
attirmidzi
2) Tidaklah terpuji
jika engkau selalu
menyampaikan
setiap apa yang
engkau dengarkan,
karena kebiasaan ini
akan menjatuhkan
dirimu kedalam
kedustaan.
نع يبأ ةريره يضر
هللا هنع نأ يبنلا
ىلص هللا هيلع
ملسو لاق: ” ىفك
ءرملاب ًابذك نأ
ثّدحتي لكب ام عمس

Dari Abu hurairah
radiallahu ‘anhu,
sesungguhnya Nabi
shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Cukuplah
seseorang itu
dikatakan sebagai
pendusta ketika dia
menyampaikan
setiap apa yang dia
dengarkan.”
(HR.Muslim dan Abu
Dawud)
3) jauhilah dari sikap
menyombongkan diri
(berhias diri) dengan
sesuatu yang tidak
ada pada dirimu,
dengan tujuan
membanggakan diri
dihadapan manusia.
نع ةشئاع – يضر
هللا اهنع- نأ ةأرما
تلاق: اي لوسر هللا،
لوقأ نإ يجوز يناطعأ
ام مل ؟ينطعي لاق
لوسر هللا ىلص هللا
هيلع ملسو: ”
عّبشتملا امب مل
طعُي سبالك يبوث
روز “ .
Dari aisyah
radiyallohu ‘anha,
ada seorang wanita
yang
mengatakan:wahai
Rasulullah, aku
mengatakan bahwa
suamiku
memberikan sesuatu
kepadaku yang
sebenarnya tidak
diberikannya.berkata
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa aalihi
wasallam,: orang
yang merasa
memiliki sesuatu
yang ia tidak diberi,
seperti orang yang
memakai dua
pakaian
kedustaan.” (
muttafaq alaihi)
4) Sesungguhnya
dzikrullah
memberikan
pengaruh yang kuat
didalam kehidupan
ruh seorang muslim,
kejiwaannya,
jasmaninya dan
kehidupan
masyarakatnya.
maka
bersemangatlah
wahai saudariku
muslimah untuk
senantiasa berdzikir
kepada Allah ta’ala,
disetiap waktu dan
keadaanmu. Allah
ta’ala memuji
hamba-hambanya
yang mukhlis dalam
firman-Nya:
” نيذلا نوركذي هللا
ًامايق ًادوعقو ىلعو
مهبونج… ” )لآ
نارمع: ةيآلا 191 ).
Artinya:
“(yaitu) orang-
orang yang
mengingat Allah
sambil berdiri atau
duduk atau dalam
keadaan
berbaring…” (Ali
imran:191).
5) Jika engkau
hendak
berbicara,maka
jauhilah sifat merasa
kagum dengan diri
sendiri, sok fasih dan
terlalu memaksakan
diri dalam bertutur
kata, sebab ini
merupakan sifat
yang sangat dibenci
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa aalihi
wasallam, dimana
Beliau bersabda:
” نإو مكضغبأ ّيلإ
مكدعبأو ينم ًاسلجم
موي ةمايقلا
نوراثرثلا
نوقدشتملاو
نوقهيفتملاو “.
“sesungguhnya
orang yang paling
aku benci diantara
kalian dan yang
paling jauh
majelisnya dariku
pada hari kiamat :
orang yang
berlebihan dalam
berbicara, sok fasih
dengan ucapannya
dan merasa
ta’ajjub terhadap
ucapannya.”
(HR.Tirmidzi,Ibnu
Hibban dan yang
lainnya dari hadits
Abu Tsa’labah Al-
Khusyani radhiallahu
anhu)
6) Jauhilah dari
terlalu banyak
tertawa,terlalu
banyak berbicara
dan berceloteh.
jadikanlah Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam,
sebagai teladan
bagimu, dimana
beliau lebih banyak
diam dan banyak
berfikir beliau
Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam,
menjauhkan diri dari
terlalu banyak
tertawa dan
menyibukkan diri
dengannya.bahkan
jadikanlah setiap apa
yang engkau
ucapkan itu adalah
perkataan yang
mengandung
kebaikan, dan jika
tidak, maka diam itu
lebih utama bagimu.
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa aalihi
wasallam, bersabda:
” نم ناك نمؤي هللاب
مويلاو رخآلا لقيلف
ًاريخ وأ تمصيل “.
” Barang siapa yang
beriman kepada
Allah dan hari
akhir,maka
hendaknya dia
berkata dengan
perkataan yang
baik,atau hendaknya
dia diam.”
(muttafaq alaihi dari
hadits Abu Hurairah
radhiallahu anhu)
8) jangan kalian
memotong
pembicaraan
seseorang yang
sedang berbicara
atau
membantahnya,
atau meremehkan
ucapannya. Bahkan
jadilah pendengar
yang baik dan itu
lebih beradab
bagimu, dan ketika
harus
membantahnya,
maka jadikanlah
bantahanmu dengan
cara yang paling baik
sebagai syi’ar
kepribadianmu.
9) berhati-hatilah
dari suka mengolok-
olok terhadap cara
berbicara orang lain,
seperti orang yang
terbata-bata dalam
berbicara atau
seseorang yang
kesulitan
berbicara.Alah
Ta ’ala berfirman:
” اي اهيأ نيذلا اونمآ
ال رخسي موق نم موق
ىسع نأ اونوكي
ًاريخ مهنم الو ءاسن
نم ءاسن ىسع نأ نكي
ًاريخ نهنم
” )تارجحلا: ةيآلا 11 ).
“Hai orang-orang
yang beriman,
janganlah
sekumpulan orang
laki-laki
merendahkan
kumpulan yang lain,
boleh jadi yang
ditertawakan itu
lebih baik dari
mereka. Dan jangan
pula sekumpulan
perempuan
merendahkan
kumpulan lainnya,
boleh jadi yang
direndahkan itu lebih
baik.”
(QS.Al-Hujurat:11)
10) jika engkau
mendengarkan
bacaan Alqur’an,
maka berhentilah
dari berbicara,
apapun yang engkau
bicarakan, karena itu
merupakan adab
terhadap kalamullah
dan juga sesuai
dengan perintah-
Nya, didalam firman-
Nya:
: ” اذإو ءىرق نآرقلا
اوعمتساف هل
اوتصنأو مكلعل
نومحرت ” )فارعألا:
ةيآلا 204 ).
Artinya: “dan
apabila dibacakan
Alqur’an,maka
dengarkanlah
dengan baik dan
perhatikanlah
dengan tenang agar
kalian diberi
rahmat”. Qs.al
a’raf :204
11) bertakwalah
kepada Allah wahai
saudariku muslimah,
bersihkanlah
majelismu dari
ghibah dan namimah
(adu domba)
sebagaimana yang
Allah ‘azza wajalla
perintahkan
kepadamu untuk
menjauhinya.
bersemangatlah
engkau untuk
menjadikan didalam
majelismu itu adalah
perkataan-
perkataan yang
baik,dalam rangka
menasehati,dan
petunjuk kepada
kebaikan. perkataan
itu adalah sebuah
perkara yang besar,
berapa banyak dari
perkataan seseorang
yang dapat
menyebabkan
kemarahan dari Allah
‘azza wajalla dan
menjatuhkan
pelakunya kedalam
jurang neraka.
Didalam hadits
Mu’adz radhiallahu
anhu tatkala Beliau
bertanya kepada
Nabi Shallallahu
Alaihi wa aalihi
wasallam: apakah
kami akan disiksa
dengan apa yang
kami ucapkan? Maka
jawab Rasulullah
Shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
” كتلكث كمأ اي ذاعم.
لهو ّبكي سانلا يف
رانلا ىلع مههوجو الإ
ُدئاصح مهتنسلأ
” ) هاور يذمرتلا ).
“engkau telah keliru
wahai Mu’adz,
tidaklah manusia
dilemparkan ke
Neraka diatas
wajah-wajah
mereka melainkan
disebabkan oleh
ucapan-ucapan
mereka. ”
(HR.Tirmidzi,An-
Nasaai dan Ibnu
Majah)
12- berhati-hatilah -
semoga Allah
menjagamu- dari
menghadiri majelis
yang buruk dan
berbaur dengan para
pelakunya, dan
bersegeralah-
semoga Allah
menjagamu- menuju
majelis yang penuh
dengan keutamaan,
kebaikan dan
keberuntungan.
13- jika engkau
duduk sendiri dalam
suatu majelis, atau
bersama dengan
sebagian saudarimu,
maka senantiasalah
untuk berdzikir
mengingat Allah
‘azza wajalla dalam
setiap keadaanmu
sehingga engkau
kembali dalam
keadaan
mendapatkan
kebaikan dan
mendapatkan
pahala. Allah ‘azza
wajalla berfirman:
” نيذلا نوركذي هللا
ًامايق ًادوعقو ىلعو
مهبونج “. )لآ نارمع:
ةيآلا 191 )
Artinya: “(yaitu)
orang – orang yang
mengingat Allah
sambil berdiri,atau
duduk,atau dalam
keadaan
berbaring” (QS..ali
‘imran :191)
14- jika engkau
hendak berdiri keluar
dari majelis, maka
ingatlah untuk selalu
mengucapkan:
” كناحبس هللا
كدمحبو دهشأ نأ ال هلإ
الإ تنأ، كرفغتسأ
بوتأو كيلإ “.
“maha suci Engkau
ya Allah dan bagimu
segala pujian,aku
bersaksi bahwa
tidak ada Ilah yang
berhak untuk
disembah kecuali
Engkau, aku
memohon ampun
kepada-Mu, dan aku
bertaubat kepada-
Mu”
Sehingga diampuni
bagimu segala
kesalahanmu di
dalam majelis
tersebut.
Ditulis oleh: Haya
Bintu Mubarak Al-
Buraik
Dari kitab:
mausu’ah al-
mar’ah al-
muslimah: 31-34
Alih bahasa : Ummu
Aiman
Sumber: http://
www.salafybpp.com
/index.php?
option=com_content
&view=article&id=68:
adab-adab-
berbicara-bagi-
wanita-
muslimah&catid=28:
muslimah&Itemid=54


Reaksi:

0 komentar:

Ayo komentar kamu yang pertamax wa di Adab - Adab Berbicara untuk Wanita Muslimah

 
powered by blogger.com and maxwidth simple build 0.02 mobile template